Untuk mendorong penguatan progam pembangunan infrastruktur hijau atau ramah lingkungan ,Anggota Komisi IV DPR RI A. Akmal Pasluddin,bersama Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Ibu Sanggul Rajagukguk. Dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Bone. Dray Vibrianto menggelar sosialisasi disalah satu hotel, Minggu (05/12/2022)
Diawali laporan pertama Kadis DLH Bone ia menggambarkan secara umum tentang kondisi di Bone, seperti di ketahui pembangun infrastruktur. Mestinya harus dilengkapi dengan pengelolaan sampah dan limbah. Perhatian tidak hanya di bagian hilir, melainkan hulu juga demikian.
Dray Febrianto juga katakan kalau Program iklim menjadi prioritas , namun, pembangunan tersebut justru membawa dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek lingkungan.

“Pembangunan kawasan perkotaan seringkali kurang atau bahkan sama sekali tidak memperhatikan kelestarian lingkungan” Katanya
Contoh pemeliharaan mata air Kondisi Air sungai sudah tidak sama beberapa puluh tahun yang lalu artinya sudah terjadi pencemaran dan pengelolaan sampah serta limbah, tentu ini hal yang memprihatinkan
“Program iklim menjadi prioritas namun dengan anggaran yang terbatas kami tak bisa berbuat banyak “kata Dray Vebrianto
Sementar AAP sapaan akrab A. Akmal, setelah mendengar paparan kadis DLH Bone ia berpendapat bahwa kerusakan lingkungan di negri ini sudah sangat parah terutama daerah daerah tambang , karena perambahan hutan tanpa ijin kemudian tambang menggunakan bahan bahan berbahaya sehingga kerusakannya itu dampaknya bagi masyarakat luar biasa

Menurutnya, di Indonesia sendiri belum konsen atau belum jadi prioritas utama , kalau ini di biarkan terus menerus tidak ada upaya untuk mitigasi memperbaikinya, sampah tersebut baunya kemana mana.
“Sungai kita di Bone saja sudah menyempit tidak ada airnya karena sampah rumah tangga , sampah dari pasar di buang ala kadarnya ibaratkan sudah jadi pembuangan sampah” ungkap A. Akmal
Inilah kondisi yang perlu kita peduli, bahaya jika kedepan tidak sungguh sungguh bersinergi kabupaten , Provensi dan pusat untuk menangani masalah ini
“Kalau pak kadis butuh motor 3 roda, ada komunitasnya yang mengelolah sampah membantu pengangkutannya kita bisa bantu, tiap tahun kita punya jatah dan cukup banyak ” ucap AAP”
“Bone kita bisa dorong mendapat bantuan mudah2an ada pasilitasi dari kementrian , karena kalau mengharapkan APDB sangat kecil sekali anggarannya” ujarnya lagi
Anggota DPR RI asal dapil 2 Sulsel ini mengatakan seharusnya ada anggota dewan di kabupaten, dan pemerintah daerah pemikiran keberpihakan kepada lingkungan hidup dari masalah anggaran juga masalah regulasi ataupun Perda yang di buat,sehingga dapat menguatkan bahwa kita ini sudah darurat sampah
Ditambahkan ,selain itu bukan motor tiga roda saja tetapi kami akan dorong juga untuk pengadaan mobil sampah setiap kabupaten dan ini akan saya suarakan di kementrian supaya menyiapkan anggaran buat bantuan mobil pengangkut sampah khususnya Bone ” janjinya .
Diakhir kegiatan dilakukan pemberian bantuan dari KLKH melalui aspirasi dari komisi IV, A. Akmal Pasluddin (AAP) pembangunan infrastruktur Hijau kepada kelompok ternak Mattiro Deceng kelurahan Tanete kec. Cina, Pondok pesantren Pajalele desa Mattoanging kec. Tellusiattingnge dan Industri Tahu Kel. Biru kec. Tanete Tiattang.
Komentar