Jelang Ramadhan 1444 H Kesbangpol Gelar Rapat Koordinasi

BONE – PenaAktual.com – Untuk Antisipasi Gangguan Kamtibmas Pada Bulan Suci Ramadhan 1444 H/ 2023 M di Kabupaten Bone, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone menggelar Rapat KoordinasiForkopimda Bersama Forkopimcam dihadri langsung Bupati Bone , Dr. H. A. Fahsar M.Padjalangi., Minggu (19/3/2023)

Gelar rapat berlangsung di Baruga La Tea Riduni Rumah Jabatan Bupati Bone, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan juga dihadiri Camat, Kapolsek, Danramil dan Kacabjari.

Ketua panitia Kepala Kesbangpol Drs.A. Sumardi menyampaikan jika maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai upaya untuk mensinergikan segala macam issu dan persoalan2 di daerah serta menyatukan persepsi serta langkah2 strategis untuk menyikapi situasi dan kondisi dalam Bulan Suci Ramadhan di kab. Bone

Rapat yang di ikuti 150 peserta diharapkan hasilnya terwujud persamaan visi misi aparat pemerintah dan dukungan sinergitas forkopimda dan forkopincam serta para OPD.

Bupati Bone pada Rapat ini ada beberapa hal yang di sampaikan terutama menyambut Hari Jadi Bone ke 693 yang bertepatan masuknya Bulan Suci Ramadhan

Kata Bupati ,Seperti tahun tahun sebelumnya diharapkan operasi terpadu tetap berjalan sebagai pengawalan dalam rangka Bulan Suci Ramadhan 1444 M

Tak lepas Bupati juga mengingatkan kepada pimpinan Kecamatan agar melakukan tindakan dini karena di khawatirkan banyak hal hal yang bisa terjadi karena perkembangan tekhnologi yang mempengaruhi perilaku sikap dan opini masyarakat

Begitu pula bupati meminta mengantisipasi balapan liar mulai sekarang yang dapat mengganggu ke ukhusukan para Jama’ah tarwih.

“Pihak TNI – Polri Segera untuk lakukan sosialisasi lebih awal untuk tidak membiasakan ada balapan liar , terutama saat warga masih laksanakan shalat Tarwih” Pintahnya

Bukan itu saja Bupati juga Perintahkan Segera Membuat Surat Edaran di bulan puasa agar supaya tidak ada lagi Rumah Makan Maupun Warung yang buka di siang hari (Buka Setengah) untuk Menghargai Bulan Suci Ramadhan.

Terakhir Bupati berpesan kepada kementrian agama “jangan memberi kebebasan dalam bercerama atau kultum kepada mereka yang bisa menyesatkan karena terkadang ia lebih cerdas dari pada ustas sebenarnya “Tegasnya