Andi Akmal Pasluddin Sampaikan Rahasia APBN Pertanian Turun, Tapi Produksi Pertanian Naik

News51 views

Jakarta — PenaAktual.com – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS pada kesempatan Rapat Kerja Komisi IV DPR bersama Kementerian Pertanian, Bulog, ID Food dan PT Pupuk Indonesia menyampaikan kejanggalan sektor pertanian Indonesia dimana APBN di Kementerian Pertanian Turun, tapi terlihat produktivitas pertanian makin naik terutama komoditas padi dan jagung.

Kejanggalan ini disampaikan oleh beberapa kalangan termasuk anggota DPR Komisi IV di forum rapat.

Baca Juga:  Akibat Penyimpangan Pelecehan Seksual Kepada Muridnya , Dua Guru di Bone Ditahan Polisi

“Akmal menyampaikan salah satu rahasia terbesar peningkatan produksi pertanian adalah tingginya KUR (Kredit Usaha Rakyat) khusus pertanian. Sepanjang tahun 2022,

Sementara target KUR pertanian adalah sebesar Rp 90 triliun. Sedangkan realisasinya mencapai Rp 113.434.314.418.454 dengan total 2.737.246 debitur,” tutur Akmal.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menegaskan, bahwa para pelaku usaha pertanian negara Indonesia sudah Bankable, atau sudah dapat kepercayaan dari lembaga keuangan resmi untuk mendapat akses permodalan.

Baca Juga:  Menghasilkan Puluhan Produk Selama KKN, Rektor IAIN Bone Apresiasi Saat Berkunjung

Hal lain yang merupakan kunci dari tingginya produksi pertanian negara ini menurut Akmal adalah, ada atau tidak adanya program pemerintah, para petani tetap melakukan produksi.

“Para Petani kita ini akan tetap bercocok tanam, apapun kondisinya. Karena mereka harus tetap hidup. Ini hal yang kedua setelah KUR kenapa produksi pertanian kita tetap stabil dan meningkat,” tegas Akmal.

Baca Juga:  Penyaluran Bantuan Pangan-CBP 2023 Mendapat Pengawalan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Toro

Politisi PKS yang juga anggota Banggar ini meminta kepada pemerintah terutama kementerian pertanian, agar melakukan evaluasi mendalam dalam APBN pertanian, berapa besar anggaran pemerintah yang betul-betul dapat dinikmati oleh petani Indonesia.

“Jangan Sampai APBN itu banyak dominan habis untuk operasional atau melayani aparatur,” tukas Andi Akmal Pasluddin.

Komentar