Watampone – PenaAktual.com ,- Rekening seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bone sebesar Rp. 39.000.000 raib.
Raibnya uang nasabah BRI puluhan juta rupiah itu ulah penjahat siber
diketahuii H. Amin yang merupakan korban penipuan melalui ponselnya merasa sangat dirugikan
Soceng merupakan salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu.
Soceng sendiri merupakan cara mengelabui atau manipulasi korban. Dengan begitu pelaku kejahatan bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan.
Seperti modus baru Soceng yang terjadi baru-baru ini di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. H. Amin selaku korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp39 juta akibat modus Soceng tersebut.
Kejadian berawal ketika korban menerima pesan Whatsapp yang mengaku sebagai karyawan sebuah perusahaan jasa pengiriman barang.
Korban diarahkan untuk mengecek posisi pesanannya melalui format APK.
“Kebetulan memang saya ada pesanan barang Online. Tapi ketika saya klik hanya berputar-putar. Yah, saya berfikir yah sudahlah,” terangnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (8/12/2022).
Namun tiba-tiba, ia melanjutkan, ketika dirinya sedang menonton bola, hp miliknya terus berbunyi (sms masuk. Red).
“Ketika saya cek, saya kaget ada penarikan. Sms itu berturut-turut 8 kali, jadi saya cepat-cepat telpon operator BRI untuk memblokir rekening saya. ada sisa 9 juta di rekening saya,” sebutnya.
Atas kejadian tersebut, korban kemudian melapor ke pihak kepolisian dan juga melaporkan ke pihak BRI Cabang Bone berharap dananya bisa digantikan.
Tini selaku Supervi pada Bank Rakyat Indonesia ( BRI) membenarkan masalah ini.
Adapun ganti rugi dana nasabah tersebut kami melihat dulu kasusnya seperti apa dan menunggu petunjuk dari pusat,” tuturnya.
Ia menghimbau kepada nasaba BRI agar berhati hati karena tidak kurang aplikasi yang merugikan para nasabah.
“Hal ini sudah sering kami sampaikan kepada nasabah untuk berhati hati mengklik applikasi di media media sosial juga pada saat para nasabah datang mengurus dikantor ” tandasnya
Ia menambahkan.sebagai tindakan pencegahan jika anda menerima pesan seperti kasus tersebut maka sebaiknya jangan mengklik tautan yang dicantumkan mengingat pesan itu tidak dikirimkan.langsung oleh pihak.whatsApp ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phising yang banyak terjadi
Komentar