(*)
(*)
BONE(Sulsel) – Penaaktual .com — Sidang Paripurna Istimewa memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 694 Kab Bone dilaksanakan Sabtu (6/4/2024) berlangsung diruang rapat Paripurna yang dipimpin langsung Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan, SE., MM,. di hadiri Penjabat Bupati Bone Drs. Andi Islamuddin, M.H., Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Kominfo-SP Sulsel A.Winarno Eka Putra, S.STP.,M.H.,Unsur Forkopimda, pimpinan kepala BUMN, Kepala Desa dan lurah.
Ketua DPRD Bone mengatakan, momentum HUT Ke- 694 Kab. Bone ini mengambil tema Mattuppu Ri Ade’e Mappasanre Ri Sara’e. yang bermakna sebuah prinsip yang menggabungkan atau menyandingkan syariat Agama Islam dalam menjalankan pemerintahan sehingga tercipta ketertiban, keamanan, kejayaan dan kemakmuran. merupakan pelaksanaan peraturan kabupaten Bone tingkat ll Bone, nomor 1 tahun 1990 Tentang Penetapan Hari Jadi Bone.
Diketahui pada pasal l ditegaskan bahwa hari jadi Bone ditetapkan 6 April dan pasal ll ditegaskan bahwa setiap tahun diadakan peringatan hari jadi Bone dalam bentuk pelaksanaan yang diatur dengan keputusan Bupati Salah satunya adalah pelaksanaan Rapat Paripurna, sesuai keputusan Bupati Bone nomor 195 tahun 2024 tanggal 2 February 2024.
Dan Inti peraturan daerah (perda) kabupaten Bone tersebut, bahwa Hari Jadi Bone ditetapkan pada tanggal 6 April terhitung sejak masa pemerintahan raja Bone I yaitu Manurunge ri Matajang yang memerintah tahun 1330-1365.
” Raja Bone I Manurungnge ri Matajang memimpin Bone selama 35 tahun. Kemudian awal tahun pemerintahannya inilah yang menjadi awal perhitungan Hari Jadi Bone, ” Kata Irwandi, Sedangkan Tanggal 6 April berdasarkan tanggal pelantikan raja Bone XVI Lapatau Matanna Tikka Matinroe ri Nagauleng yang memerintah tahun 1696-1714, semua berdasarkan penetapan tahun merujuk pada pelantikan raja Bone I pada tahun 1330.”paparnya
Sementara Pj Bupati Bone Andi Islamuddin, Apresiasi dan ucapkan terimakasih kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Bone serta seluruh elemen masyarakat yang selama ini telah memberikan dukungan terhadap pembangunan Kabupaten Bone.
“Secara khusus saya sampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada DPRD, Forkopimda, ASN serta seluruh masyarakat atas sumbangsih nyatanya bagi pembangunan kab. Bone, kata Andi Islamuddin , Sabtu (18/12/2023).
Peringatan Hari Jadi kab Bone kata Islamuddin harus dimaknai sebagai refleksi atas perjalanan panjang dari usia 694 Tahun ” Dengan sumange Tea Lara teguh dalam keyakinan kukuh dalam kebersamaan.
Seluruh masyarakat Bone seharusnya melanjut perjuangan para terdahulu yang telah mengabdikan diri membangun kabupaten Bone, ” ucap A Islamuddin.
“Bone, adalah tempat dimana setiap unsur keanekaragaman diwakili, tempat berkumpulnya berbagai suku, etnis, budaya dan agama di bawah payung budaya Bugis makanya HJB kali ini ia berharap bersama sama menjadikan momentum ini sebagai penyemangat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan pula kalau beberapa rangkaian peringatan yang telah dilakukan diantaranya pemilihan Kallolo Anak Darah Bone, Pasar murah dibeberapa kecamatan siarah kubur raja raja Bone yang ada diluar kabupaten Bone, termasuk siarah ke makan raja Bone la Powawoi Karaeng Sigeri yang ada di makam kalibata Jakarta dan hari ini 6 April 2024 puncak peringatan Hari Jadi Bone ke 694 dengan menggelar Rapat Paripurna Istimewa.
”Untuk kegiatan selanjutnya setelah bulan Ramadhan adalah pentas seni budaya, siarah ke makam Raja Raja Bone yang ada di kabupaten Bone, Malleke Uwai ( menyembunyikan Air ), ” Pungkasnya
Lanjut kata dia “Lomba olahraga tradisional mencak sengge, pra mattompang, pamer expo UKM Sulsel menarik, pembersihan pusaka pusaka kerajaan mattompang Arajang yang akan di adakan pada 20 April 2024 mendatang, ”ujarnya PJ. Bupati Bone
Sesuai dengan visi dan misi, Bone diproyeksikan Dihuni oleh masyarakat yang partisipatif, berdaya saing, berbudaya produktif dan berakhlak mulia serta saling berkolaborasi mewujudkan kesejahteraan.
Hari Jadi Kabupaten bone sudah sepantasnya menjadi momentum untuk terus maju berjalan kepada tahapan berikutnya. Mulai dari yang bersifat seremonial menuju ke hal yang bersifat subastansial.Sehingga seluruh masyarakat mengetahui dan mengerti terhadap pentingnya meneruskan dengan perbuatan dan tingkah laku dalam menata pemerintahan sebagaimana yang sudah dicontohkan sifat mulia dari pendahulu pemerintahan di Kabupaten ”pungkasnya
“
Komentar